Facebookers communitas
SEBRANG [ SELAGAI LINGGA, LAMPUNG TENGAH, LAMPUNG, SUMATRA]
creat of argir ( AREK GIRI )
Ada teduh dalam tatapan matamu ada cinta yang tulus untuk ku ada kasih yang terdalam dalam bathin mu dalam renta menahan sakit mu kau dekap aku dalam bahasa kasih yang tak pernah kumengerti kau kecup aku dengan bahasa cinta sucimu engkau melindungiku saat aku tak berdaya engkau curahkan tetesan kasih laksana embun yang mendinginkan daun dikala fajar menyengat halus lembut belaian tangan mu memberikan kekuatan untuk ku melewati jalan semu di hidup ku keluh kesah suara parau yang kudengar dalam doamu meminta dari yang khaliq sejuta kebaikan untuk diriku dalam derita yang kau tahan, dalam sakit yang kau simpan jelas tergambar duka yang mendalam kau emban dalam pundak deritamu kau simpan dari kami putra putrimu didalam tatapan syahdu dan sendu kau masih diam dan kelu kau meminta untuk beristirahat dalam kesendirianmu mencoba untuk menjauh, karena satu, kau tak mau membagikan duka mu tubuh mu semakin tak berdaya, menahan sakit yang amat menyiksa namun bening tatapan matamu masih memancarkan cinta yang terdalam yang kau punya kau bawa sejuta cinta dan kasih mu, dalam fajar pagi yang hangat melepaskan berjuta-juta beban dalam tubuh mu dalam larikan nafas akhirmu, kau hempaskan sejuta nestafa yang selama ini mengandoli tubuh mu meminta setitik cinta dari tuhan mu untuk jalan kembali pulang

Rabu, 17 Agustus 2011

udah tau belom tentang lailatul qodar??? kalo belom simak nie....

hay cuy... udah tau belom tentang lailatul qodar??? kalo belom simak nie....pada pertengahan bulan Ramadhan, kekhusyukan ibadah para pecinta Allah (muttaqin) biasanya akan terus ditingkatkan. Hal ini sangat berbeda dengan kebanyakan kaum muslimin awam yang justru kesibukan menjalang berakhirnya bulan Ramadan hanya untuk mempersiapkan tetek-bengek lebaran. Kenapa para muttaqin itu lebih khusuk beribadah dalam menghadapi hari-hari terakhir bulan Ramadhan?


Jawabannya adalah, karena dalam hari-hari terakhir bulan Ramadan, khususnya tanggal-tanggal ganjil itu ada satu malam yang nilainya lebih baik dari 1000 bulan. Satu malam itu dinamai Allah dalam Alqur’an sebagai malam ‘Lailatul Qodar.’


Barang siapa yang beribadah puasa dan beribadah lainnya dalam bulan Ramadan ini, dan ditakdirkan Allah bisa menemui malam itu, maka baginya pahala seperti melakukan amalan dan ibadah selama 1000 bulan atau sekitar 83 tahun lebih. Ini adalah bukti nyata kemurahan Allah atas umat Kanjeng Nabi Muhammad yang memang umurnya pendek-pendek.


Berbeda dengan umat terdahulu yang memiliki umur lebih panjang sehingga kesempatan beribadah kepada Allah lebih lama. Namun, Allah maha adil, meski umur kita pendek-pendek, rata-rata maksimal 70 tahun, kualitas ibadah kita tetap dijamin Allah. Dengan cara apa? dengan diberinya kita kesempatan untuk meraih malam lailatul qodar. Karena itu, marilah kita raih malam penuh kemuliaan itu dengan penuh ihlas dan mengharap ridlo Allah. Karena pada malam itu, rahmat Allah ditebar dan para malaikat Allah turun memberi rahmat dan kemurahanNya.


Allah berfirman dalam surat Alqodar ‘Inna anzalnaahu fi lailatil qodr, wamaa adrokamalailatul qodr, lailatul qodri khoirum min alfi syahr, tanazzalul malaaikatu warruuhu fiiha biidzni robbihim min kulli amrin, salaamun hiya hatta math’lail fajr’. Yang artinya, ‘Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (QS Al-Qadr 97: 1-5).


Apa ciri-ciri lailatul qodar itu? Agar kita bisa menungguinya dan mendapatkan malam itu dengan baik. Pertanyaan ini seringkali muncul dari orang awam dan anak-anak. Untuk menjawab pertanyaan ini memang harus dibedakan. Bagi orang awam, harus diberi penjelasan yang disertai stimulus agar semangat ibadahnya tetap terjaga. Namun bagi para ubbad, ahli ibadah, tentu jawabannya bukan kapan malam qodar itu turun, tetapi apa yang sudah dilakukan untuk menyambut malam yang turun sekali dalam setahun itu. Karena itu, setiap hari dia akan berusaha yang terbaik menjalankan ibadah, berbakti kepada Allah, beramal saleh sehingga kapan pun malam qodar itu datang, dia sudah siap meregupnya.


Dalam beberapa kitab klasik, yang didasarkan beberapa hadist Rasulullah dijelaskan, beberapa tanda datangnya malam lailatul qodar antara lain, pada siang harinya matahari bersinar tidak terlalu panas dengan cuaca sangat sejuk, angin semilir yang indah sebagaimana hadits riwayat Muslim. Sementara pada malam harinya langit nampak cerah, tidak nampak awan sedikit pun, suasana tenang dan sunyi, tidak dingin dan tidak panas, pokoknya hawanya enak benar.


Gambaran ini didasarkan pada sabda Rasulullah yang artinya ‘Pada malam lailatul qodar itu langitnya terlihat bersih, udaranya nyaman, tidak dingin atau panas, langitnya cerah tidak berawan, tidak ada hujan, angginya semilir, bintang tidak nampak dan pada siang harinya matahari bersinar tidak begitu panas’. Begitu globalnya ciri-ciri tersebut, tentu tidak mungkin kita menunggu ciri-ciri itu muncul baru kita beribadah. Untuk itu, agar keutamaan lailatul qodar dapat kita regub dengan baik, mari kita maksimalkan ibadah dan amalan yang baik selama bulan Ramadhan.


Dengan cara itu, kita tidak akan pernah khawatir akan ketinggalan lailatul qodar. Amalan apa yang bisa kita perbanyak, tentu amalan-amalan wajib yang sudah digariskan dan amalan sunnah yang dianjurkan seperti menjalanka salat fardu lima waktu dengan berjama’ah, mendirikan qiyamul lail (shalat tarawih, tahajjud, dll), membaca Al-Qur’an (tadarrus) memperbanyak dzikir, istighfar dan berdo’a dan membantu sesama serta memperbanyak amal jariyah dan sodaqoh. Kalau kita sudah melakukan hal itu setiap hari selama bulan Ramadan, tentu kita tidak akan khawatir kapan pun malam qodar turun. Walau sekalipun kita kita mengetahuinya, tetapi karena kita sudah rutin beribadah, insya Allah kita akan tetap mencicipi manisnya malam Qodar.


Begitu abstrak penjelasan tentang datangnya malam lailatul qodar, para sahabat pun terus mencari tahu tanda-tandanya yang lebih spesifik. Untuk itu, para sahabat terus bertanya kepada Nabi soal tanggal datangnya lailatul qodar. Diriwayatkan dari Abu Dawud, Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang Lailatul Qadar, lalu beliau menjawab, ‘Lailatul Qodar ada pada setiap bulan Ramadhan. Riwayat Imam Bukhari, dari A’isyah, Nabi Muhamamd SAW bersabda: ‘Carilah lailatul qodar itu pada malam ganjil dari sepuluh terakhir pada bulan Ramadhan.’


Menurut pendapat yang lain, Lailatul Qodar itu terjadi pada 17 Ramadlan, 21 Ramadan, 24 Ramadan, malam ganjil pada 10 akhir Ramadan dan lain-lain. Jadi, memang tidak ditemukan keterangan yang pasti menunjukkan tanggal turunnya malam Qodar. Namun keterangan yang lebih umum dan masyhur, datangnya lailatul qodar itu tidak terpatok pada tanggal-tanggal itu. Karena lailatul qodar adalah murni hak prerogatif Allah, kemurahan Allah yang diturunkan sebagai berkah kepada hambanya kapanpun, semau Allah. Bisa pada tanggal 1 Ramadan, dua Ramadan atau pertengahan, bahkan akhir. Meskipun kebanyakan sudah ada dalam petunjuk hadits Rasulullah.


Lalu kenapa hadits soal lailatul qodar itu tidak menunjuk tanggal secara pasti? Sebagian ulama menjelaskan, hikmah tidak dipastikannya tanggal turunnya Lailatul Qodar adalah untuk memotivasi hamba Allah agar terus beribadah, mencari rahmat dan ridla Allah SWT kapan saja dan dimana saja selama bulan Ramadan. Tanpa harus terpaku pada satu hari atau beberapa hari saja. Jika malam Lailatul Qodar ini diberitahukan tanggal pasti turunnya, maka akan banyak orang-orang yang beribadah sebanyak-banyaknya hanya pada tanggal itu saja dan bermalas-malasanlah ketika tanggal tersebut sudah lewat. Semoga kita termasuk dan dijadikan sebagai orang-orang yang istiqomah, amin.


Lalu apa tanda-tanda orang yang mendapatkan malam lailatul qodar? Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori dari Abu Hurairoh, Rasulullah Saw bersabda, ‘Barangsiapa melakukan qiyam lailatul qodr dengan penuh keimanan dan pengharapan (maka) dosa-dosanya akan diampuni semua’. Dari hadits ini sangat jelas bahwa ciri-ciri orang yang mendapat lailatul qodar adalah, orangnya sudah tak lagi punya dosa, dalam arti hidupnya begitu khusus untuk Allah dan bermanfaat kepada sesama. Sehingga potensi berbuat dosa sangat kecil. Dan kalau berbuat dosa, langsung bisa dimaafkan dengan amalan-amalan yang membuatnya kembali menjadi kekasih Allah.


Itulah beberapa keutamaan lailatul qadar sebagaimana yang telah digambarkan dalam ayat surat Alqadar dan beberapa hadits nabi. Oleh karena itu, sisa waktu yang ada selama bulan Ramadhan ini mari kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk beribadah dan beribadah. Sebab, jika mendapati malam itu, maka ibadah kita akan lebih baik daripada beribadah selama 1000 bulan atau 83 tahun empat bulan.


Di malam lailatul qadar pul kita akan bertemu dengan malaikat-malaikat Allah karena pada malam itu malaikat pun turun ke bumi, mereka mengucapkan salam kesejahteraan kepada orang-orang yang beriman sebagaimana yang telah diperintahkan Allah. Itulah malam penuh keberkahan hingga terbit fajar. Semoga kita termasuk orang-orang yang meraih kemuliaan malam qadar, amin. Wallahu A’lam.


nah ini secara pribadi pernah saya dengar lansung dari seseorang sahabat saya di pesantren dahulu. pernah memasuki ruang detik detik malam itu.
seperti apakah ruang itu? waktu semua berhenti, air, angin, dan semuanya yg ada di dunia berhenti. di malam itulah orang orang yang beruntung diberi keistimewaan malam itu dia tidak termakan waktu malam itu, dia rasakan sungguh sunyi sepi, tiada angin berhembus, tiada air mengalir, kebetula dia waktu itu berada di pinggiran kali dekat pesantren,,,, sewaktu dia merasakan malam itu inget kata2 guru, semua yang kita inginkan sesuai kehendak kita. kebetulan di sampingnya ada sebongkah batu bata. dia ambil bata itu dan dia anggap itu sebuwah roti, eh ternyata batu itu dia makan layaknya roti dan benar2 roti, bukan batu,,, subhanalloh,,,,, itulah kekuasaan alloh diprlihatkan kepada hambanya, dengan terlapas dari ruang waktu yang serba terhenti itu.,,,


berapa waktukah itu terjadi? ternyata tidaklah lama semua terhenti.... subhanalloh,,,, mudah mudahan kita mendapatkan waktu itu.... aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar