Facebookers communitas
SEBRANG [ SELAGAI LINGGA, LAMPUNG TENGAH, LAMPUNG, SUMATRA]
creat of argir ( AREK GIRI )
Ada teduh dalam tatapan matamu ada cinta yang tulus untuk ku ada kasih yang terdalam dalam bathin mu dalam renta menahan sakit mu kau dekap aku dalam bahasa kasih yang tak pernah kumengerti kau kecup aku dengan bahasa cinta sucimu engkau melindungiku saat aku tak berdaya engkau curahkan tetesan kasih laksana embun yang mendinginkan daun dikala fajar menyengat halus lembut belaian tangan mu memberikan kekuatan untuk ku melewati jalan semu di hidup ku keluh kesah suara parau yang kudengar dalam doamu meminta dari yang khaliq sejuta kebaikan untuk diriku dalam derita yang kau tahan, dalam sakit yang kau simpan jelas tergambar duka yang mendalam kau emban dalam pundak deritamu kau simpan dari kami putra putrimu didalam tatapan syahdu dan sendu kau masih diam dan kelu kau meminta untuk beristirahat dalam kesendirianmu mencoba untuk menjauh, karena satu, kau tak mau membagikan duka mu tubuh mu semakin tak berdaya, menahan sakit yang amat menyiksa namun bening tatapan matamu masih memancarkan cinta yang terdalam yang kau punya kau bawa sejuta cinta dan kasih mu, dalam fajar pagi yang hangat melepaskan berjuta-juta beban dalam tubuh mu dalam larikan nafas akhirmu, kau hempaskan sejuta nestafa yang selama ini mengandoli tubuh mu meminta setitik cinta dari tuhan mu untuk jalan kembali pulang

Sabtu, 13 Agustus 2011

Dialog dengan syaiton

Bismillahirrohmanirrohim

berdialog dengan syaithan yang terkutuk, dimalam gelap gulita, ketika aku hendak beranjak qiamulail.

Aku berkata : " Aku khawatir tertinggal amalan utama malam ini"!

Ia mengatakan : " Waktunya masih panjang terbentang"

Aku berkata : " Aku khawatir tertinggal melakukan sholat berjama�ah"

Ia mengatakan : " Jangan terlalu membebani diri, dalam ketaatan"

Ketika matahari terbit aku dengar bisikan ditelingaku :

"jangan sesali yang sudah lalu. hari ini masih ada waktu. gunakan sebaik-baiknya." lalu aku duduk untuk bersiap berdzikir tapi dia membukakan dihadapanku daftar permasalahan yang harus dipikirkan.

Aku berkata : " ini menyibukkanku dari berdo�a"

Ia berkata : " biarkanlah ia hanya sampai sore".

Aku bertekad untuk bertaubat

ia berkata : " nikmatilah masa mudamu"

Aku berkata : " Aku takut jika maut menjemputku"

Ia berkata : " Usiamu belum akan habis"

lalu, aku bersiap untuk menghapal Al-Qur�an

Ia berkata : " Coba tenangkan dahulu dirimu dengan mendengar lagu"

Aku berkata : " lagu itu syubhat hukumnya"

Ia berkata : " bukankah sejumlah ulama masih punya pandangan lain terhadap lagu ?"

Aku berkata : " bahkan saya punya hadist-hadist yang mengharamkan lagu"

Ia berkata : " semua itu hadist - hadist lemah"

Tiba-tiba seorang wanita cantik berlalu dihadapanku. aku berusaha menundukan pandangan.

Ia mengatakan : " memangnya kenapa jika melihat?"

Aku berkata : " Melihat wanita bukan mahram tidak boleh. berbahaya "

Ia berkata : " kalau begitu berpikirlah tentang kecantikan. berpikir itu tidak terlarang"

Aku berkata : " Aku harus berusaha untuk memperbaiki kondisi umat ini."

Ia mengatakan : " Syurga tidak hanya dimasuki dengan amal-amal tertentu. kenapa engkau berupaya pergi memberi

nasehat?jangan jerumuskan kamu pada kesulitan."

Aku berkata : " Ini baik untuk para hamba Allah"

Ia berkata : " Aku khawatir engkau terkena penyakit popularitas. itulah kunci kerusakan."

Aku berkata : " Lalu apa menurutmu tentang tokoh-tokoh?"

Ia berkata : " Aku mampu bentangkan semua masalah tentang hal itu."

Aku berkata : " Ahmad bin Hambal?"

Ia mengatakan : " Dia telah membunuhku dengan perkataannya : Peganglah sunnah dan Al-Qur�an yang diturunkan."

Aku katakan : " Ibnu Tarmiyyah?"

Ia berkata : " Pukulan-pukulannya masih terasa di kepalaku, karena amal-amal hariannya."

Aku berkata : " Al-Bukhari?"

Ia berkata : " Kitab-kitabnya telah membakar rumahku"

Aku berkata : " Fir�aun?"

Ia berkata : " Dari kami untuknya segala pertolongan dan dukungan."

Aku berkata : " Shalahuddin Al-Ayyubi, pahlawan Hittin?"

Ia berkata : " Tinggalkan dia yang telah mengotori aku dengan tanah."

Aku berkata : " Muhammad bin Abdul Wahhab?"

Ia berkata : " Ia membakar dadaku dengan dakwahnya yang bergelora. ia membakarku dengan seluruh anak panah."

Aku berkata : " Abu Jahal?"

Ia berkata : " Kami saudara dan keluarganya."

Aku berkata : " Lenin ? "

Ia berkata : " Sudah ku ikat di neraka bersama stalin. "

Aku berkata : " Majalah - majalah porno ? "

Ia berkata : " itu undang - undang kami."

Aku berkata : " Apa dzikirmu ? "

Ia berkata : " lagu - lagu. "

Aku berkata : " Apa pekerjaan mu ? "

Ia berkata : " Berkhayal dan berkhayal. "

Aku berkata : " Pendapatmu tentang pasar ? ��

Ia berkata : " Disana kami menebar ilmu dan disana berkumpulnya teman-teman. "

Aku berkata : " Bagaimana engkau menyesatkan manusia ? "

Ia berkata : " Dengan syahwat, syubhat, tempat membuang waktu, khayalan dan lagu. "

Aku berkata : " lagu yang bagaimana ? "

Ia berkata : " lagu yang membuat kau lalai mengingat Tuhan mu. "

Aku berkata : " Bagaimana engkau menyesatkan penguasa ? "

Ia berkata : " Dengan ambisi haus darah, mengecilkan ulama, menolak nasihat para ahli hikmah, dan

membenarkan orang - orang dungu. "

Aku berkata : " Bagaimana engkau menyesatkan wanita ? "

Ia berkata : " Dengan perhiasan dan berpergian, meninggalkan apa yang diperintahkan, dan berani melakukan

yang dilarang. "

Aku berkata : " Bagaimana engkau menyesatkan para ulama ? "

Ia berkata : " Dengan senang tampil, ujub dan sombong, dengki yang memenuhi dada. "

Aku berkata : " Bagaimana engkau menyesatkan orang awam ? "

Ia berkata : " Dengan ghibah (gosip), menyebarkan keburukan antara mereka (Naminah), pembicaraan yang

bisa memicu permusuhan, dan pembicaraan yang tiada harganya. "

Aku berkata : " Bagaimana engkau menyesatkan para pedagang dan pembisnis?"

Ia berkata : " Dengan riba dalam interaksi bisnisnya, dengan menghalanginya dari shadaqoh, dan dengan

berlebihan membelanjakan uang."

Aku berkata : " Apakah yang membunuhmu?"

Ia berkata : " Ayat kursi. itu bisa menghimpitku, memperpanjang kurunganku, dan memberi banyak musibah

untukku."

Aku berkata : " Siapa manusia yang paling engkau benci?"

Ia berkata : " Ahli masjid, semua orang yang ruku� dan sujud, yang zuhud dan ahli ibadah juga setiap mujahid."

Aku berkata : " Aku berlindung kepada Allah darimu."

Selanjutnya ia menghilang dan lenyap sepert ditelan bumi, itulah hukuman bagi pendusta dan pembangkang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar