Facebookers communitas
SEBRANG [ SELAGAI LINGGA, LAMPUNG TENGAH, LAMPUNG, SUMATRA]
creat of argir ( AREK GIRI )
Ada teduh dalam tatapan matamu ada cinta yang tulus untuk ku ada kasih yang terdalam dalam bathin mu dalam renta menahan sakit mu kau dekap aku dalam bahasa kasih yang tak pernah kumengerti kau kecup aku dengan bahasa cinta sucimu engkau melindungiku saat aku tak berdaya engkau curahkan tetesan kasih laksana embun yang mendinginkan daun dikala fajar menyengat halus lembut belaian tangan mu memberikan kekuatan untuk ku melewati jalan semu di hidup ku keluh kesah suara parau yang kudengar dalam doamu meminta dari yang khaliq sejuta kebaikan untuk diriku dalam derita yang kau tahan, dalam sakit yang kau simpan jelas tergambar duka yang mendalam kau emban dalam pundak deritamu kau simpan dari kami putra putrimu didalam tatapan syahdu dan sendu kau masih diam dan kelu kau meminta untuk beristirahat dalam kesendirianmu mencoba untuk menjauh, karena satu, kau tak mau membagikan duka mu tubuh mu semakin tak berdaya, menahan sakit yang amat menyiksa namun bening tatapan matamu masih memancarkan cinta yang terdalam yang kau punya kau bawa sejuta cinta dan kasih mu, dalam fajar pagi yang hangat melepaskan berjuta-juta beban dalam tubuh mu dalam larikan nafas akhirmu, kau hempaskan sejuta nestafa yang selama ini mengandoli tubuh mu meminta setitik cinta dari tuhan mu untuk jalan kembali pulang

Selasa, 16 Agustus 2011

Tercipta Untuk-ku !!!

Ketika kau tatap mataku dilembaran malam
Rembulan menuliskan kisahnya dalam sejilid kalam
Bintang sebagai tanda baca
Tentang kalimat cinta tiada akhir
Kau tanyakan padaku: adakah waktu untukku
Bukankah sudah menjadi takdir
Waktuku tercipta untuk mencintaimu



Malam demi malam kita lewati
Bertaburan kata
Sebuah perjalanan ke syurga
Percakapan tak ada habisnya
Tak ada matinya
Hal-hal kecil segalanya bermakna
Kita saksikan: setangkai rembulan
Tumbuh menjadi purnama
Kita pun bermandi cahaya di keheningan malam



Lalu kau petik butir-butir cahayanya
Kau jadikan huruf-huruf doa
Kau taburkan dipelupuk mataku
Dengan dua pucuk jarimu
Menjelma sepucuk surat
Dengan kata-kata mutiara
Terangkai indah bagai karya pujangga
Lihatlah lingkar mataku,bersinar karnanya



Kau pun bercerita tentang jejak pengembara
Menghabiskan waktu dipadang sahara
Dan hutan belantara
Untuk cinta abadi pada sang kekasih hati
Kau bertanya padaku: adakah waktu untukku
Bukankah sudah menjadi prasasti
Kau tercipta untuk waktuku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar